Tugas ke 5 : Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia
Pertumbuhan
ekonomi merupakan proses dimana terjadi perubahan perekonimian di suatu negara
pada periode tertentu.
Cara
mengukur pertumbuhan ekonomi dengan cara mebandingkan , misalkan menggunakan
ukuran nasinal yaitu Gross National
Product (GNP).
Teori
pertumbuhan ekonomi menurut para ahli antara lain :
- Werner
Sombart (1863-1947)
“Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat
dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu masa pertumbuhan perekonomian tertutup, masa
kerajinan dan pertukangan dan masa kapitalis.” (Werner
Sombart ,1863-1947)
- Friedrich
List (1789-1846)
“Pertumbuhan ekonomi pada suatu bangsa
dibagi 4 tahap yaitu : masa berburu dan pengembaraan, masa bertenak dan
bertani, masa bertani dan kerajinan dan masa kerajinan, industri, perdagangan.”(Friedrich
List ,1789-1846)
Faktor-faktor
yang mengaruhi pertumbuhan ekonomi sebagai berikut :
- Faktor
sumber daya manusia (SDM).
- Faktor
sumber daya alam (SDA).
- Faktor
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPEK).
- Faktor
budaya.
- Faktor
sumber daya modal.
Pertumbuhan
ekonomi di Indonesia tiap tahun mengalami pasang surut disebabkan berbagai
faktor. Laporan Perekonomian Indonesia merupakan bentuk laporan pelaksanaan
Tugas dan Wewenang Bank Indonesia yang disampaikan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan Pemerintah pada setiap tahun merupakan pemenuhan amanat yang
digariskan dalam UU No.23 Tahun 1999 tentang BI sebagaimana telah diubah dengan
UU No.3 Tahun 2004. Laporan ini merupakan salah satu wujud dari akuntabilitas
dan transparansi atas pelaksanaan tugas dan wewenang BI yang bertujuan
mengevaluasi perkembangan ekonomi dan keuangan Indonesia. Tahun 2014 berhasil dilalui dengan kinerja stabilitas makroekonomi yang
semakin kokoh dan proses
penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih sehat.
Keberhasilan ini tercermin pada laju inflasi yang terkendali, defisit transaksi
berjalan yang menurun, surplus transaksi modal dan finansial yang tinggi,
volatilitas nilai tukar yang bergerak dalam tren menurun dan defisit fiskal yang
terjaga. Hal ini tidak terlepas dari bauran kebijakan stabilisasi Bank
Indonesia dan kebijakan fiskal untuk menjaga sustainabilitas fiskal dalam
merespon tantangan perekonomian yang tidak
ringan. Namun, kondisi global yang kurang kondusif dan langkah stabilisasi
makro yang diambil, di tengah belum optimalnya reformasi struktural, menyebabkan
perekonomian domestik tumbuh melambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar