Translate

Rabu, 01 April 2015

#Bahasa Indonesia 2

Tugas ke 5 : Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia



Pertumbuhan ekonomi merupakan proses dimana terjadi perubahan perekonimian di suatu negara pada periode tertentu.
Cara mengukur pertumbuhan ekonomi dengan cara mebandingkan , misalkan menggunakan ukuran nasinal yaitu Gross National Product (GNP).
Teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli antara lain :
-       Werner Sombart (1863-1947)
“Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu masa pertumbuhan perekonomian tertutup, masa kerajinan dan pertukangan dan masa kapitalis.” (Werner Sombart ,1863-1947)

-       Friedrich List (1789-1846)
“Pertumbuhan ekonomi pada suatu bangsa dibagi 4 tahap yaitu : masa berburu dan pengembaraan, masa bertenak dan bertani, masa bertani dan kerajinan dan masa kerajinan, industri, perdagangan.”(Friedrich List ,1789-1846)

Faktor-faktor yang mengaruhi pertumbuhan ekonomi sebagai berikut :

-       Faktor sumber daya manusia (SDM).
-       Faktor sumber daya alam (SDA).
-       Faktor ilmu pengetahuan dan teknologi (IPEK).
-       Faktor budaya.
-       Faktor sumber daya modal.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia tiap tahun mengalami pasang surut disebabkan berbagai faktor. Laporan Perekonomian Indonesia merupakan bentuk laporan pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia yang disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah pada setiap tahun merupakan pemenuhan amanat yang digariskan dalam UU No.23 Tahun 1999 tentang BI sebagaimana telah diubah dengan UU No.3 Tahun 2004. Laporan ini merupakan salah satu wujud dari akuntabilitas dan transparansi atas pelaksanaan tugas dan wewenang BI yang bertujuan mengevaluasi perkembangan ekonomi dan keuangan Indonesia. Tahun 2014 berhasil dilalui dengan kinerja stabilitas makroekonomi yang semakin kokoh dan proses
penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih sehat. Keberhasilan ini tercermin pada laju inflasi yang terkendali, defisit transaksi berjalan yang menurun, surplus transaksi modal dan finansial yang tinggi, volatilitas nilai tukar yang bergerak dalam tren menurun dan defisit fiskal yang terjaga. Hal ini tidak terlepas dari bauran kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan kebijakan fiskal untuk menjaga sustainabilitas fiskal dalam merespon tantangan perekonomian   yang tidak ringan. Namun, kondisi global yang kurang kondusif dan langkah stabilisasi makro yang diambil, di tengah belum optimalnya reformasi struktural, menyebabkan perekonomian domestik tumbuh melambat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar