1.
a.
Apa yang dimaksud telematika ?
Telematika
merupakan adopsi dari bahasa Perancis yaitu “TELEMATIQUE” artinya sebagai
bertemunya sistem jaringan komunikasi
dengan teknologi informasi.
Jadi,
telematika adalah teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi
satu arah maupun timbal balik dengan sistem digital.
b.
Perkembangan telematika ?
Telematika
pada awalnya dikembangkan disisi internet. Ketika komputer tersebar secara
luas, akan kebutuhan suatu cara mudah uuntuk menukar suatu data. Ketika
teknologi telekomukisai telah digunakan untuk berhubungan antar komputer dan
kemudian telematika dilahirkan. Telematika adalah jawaban atas keprihatinan
yang terjadi pada tahun 1976 di Perancis, yang ketika itu perkembangan aplikasi
komputer telah mengubah organisasi ekonomi dan sosial masyarat.
Sejarah Perkembangan
Telematika di Indonesia
Perkembangan telematika di Indonesia
mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat sebagai
berikut :
a)
Periode
Rintisan
Memasuki
tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun
demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi,
telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi
nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal
di Indonesia, walaupun penggunaannya masih terbatas.
b)
Periode
Pengenalan
Periode
satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan
dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke
luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas
anak muda ketika itu.
c)
Periode
Aplikasi
Awal
era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan
telematika dalam bentuk keputusan politik, selanjutnya, teknologi mobile phone
begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya
antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan
teleconference melalui 3G. Teknologi komputer demikian, kini hadir dengan skala
tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet
berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafe dan kampus tertentu,
internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Selain
dari ke tiga periode di atas perkembangan telematika di Indonesia dapat dibagi
lagi menjadi 2 masa yaitu :
1. Masa Pra-Satelit
a.
Radio dan Telepon
Di
periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di
Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik
Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya
alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan
perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI
melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati
diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat,
dan antara rakyat dengan rakyat. Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu
penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih
kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan
Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI
merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan
radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970
yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.
b.
Televisi
Badan
penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya
dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta.
Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan
upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan
pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian
Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
Terdorong
oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI
memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9×11
meter dan tanpa akustik yang memadai. Lebih setahun setelah siaran pertama,
barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres
No. 215/1963 tertanggal 20 Oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI
menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan
mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta
pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya. Sampai tahun 1989, TVRI
merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi.
Jadi
sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang
bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan.
2.
Masa
Satelit
Gagasan
tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa
ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang
disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication).
Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat
terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi
kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang
berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden
RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran
satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara
Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain,
satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui
TV. Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung
dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran
satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel
peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan
Hughes.
Kejadian
ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta,
tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang
mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu
merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.
c. Tren ke depan telematika
Trend
telematika di Indonesia pada umunya akan berkembang dengan pesat dengan seiring
berkembangnya teknologi informasi. Masyarakat saat ini tidak harus bersusah
payah untuk menghubungi kerabat, teman atau keluarga mereka atau hanya sekedar
mencari informasi. Mereka sudah bisa mendapatkan informasi melalui fasilitas
telepon, internet dan dapat melihatnya melalui televisi. Trend tersebut akan
berkembang lebih pesat lagi bila diiringi dengan sumber daya yang memadai.
Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK
saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore
processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas
harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal.
Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi.
Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live
semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan
kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang
semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya.
Ada lima kelompok industry yang berperan besar dalam
perkembangan trend telematika ke depan, diantaranya:
a) Infrastruktur
Telekomunikasi (biasanya resiko bisnis paling besar).
b) Infrastruktur
Internet (biasanya resiko bisnis sedang & rendah).
c) Hosting
service (biasanya resiko bisnis rendah).
d) Transaction
type service (biasanya resiko bisnis rendah).
e) Content
/ knowledge producer (biasanya resiko bisnis rendah).
2. Arsitektur telematika
a.
Sisi Clien
Arsitektur Client merujuk
pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi
HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie
adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik Klien :
a) Memulai
terlebih dahulu permintaan ke server.
b) Menunggu
dan menerima balasan.
c) Terhubung
ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
d) Berinteraksi
langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
b. Sisi
Server
Sebuah eksekusi sisi server
adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus
mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam
di halaman HTML, tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk
mengeksekusi.
Karakteristik Server:
a) Selalu
menunggu permintaan dari salah satu klien.
b) Melayani
klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
c) Sebuah
server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
d) Jenis-jenisya
yaitu : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server,
print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.
Menurut kamus istilah arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain
komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi
slot, BIOS dan sebagainya.
Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering
dianggap sebagai arsitektur, adalah:
1. Arsitektur sistem
pemrosesan yaitu menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan
sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani
persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap.
2. Arsitektur
telekomunikasi dan jaringan yaitu menentukan kaitan di antara fasilitas
komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan
ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang
berlaku.
3. Arsitektur data
yaitu yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang
relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan
referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi
yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
3. telematics services
a.
Informasi
Layanan telematika di bidang
informasi adalah penggabungan dari telekomunikasi digital dan teknologi
komputer untuk dapat memberikan informasi dan sebagai sarana komunikasi
masyarakat. Layanan informasi yang diberikan harus dapat mencapat 4 pola lalu
lintas informasi yaitu alokasi, pembicaraan, konsultasi dan juga registrasi.
Arus informasi yang disampaikan harus dapat diterima oleh penerima informasi
sesuai dengan informasi dari sumber sesungguhnya, tanpa diberi
"bumbu" yang mebuat informasi tersebut tak lagi aktual.
Beberapa contoh penggunaan layanan telematika pada bidang
informasi :
a)
Warung
Telepon
Warung Telepon yang biasa
disingkat sebagai Wartel adalah sarana telekomunikasi untuk masyarakat umum. Di
dalam wartel terdapat kamar bicara (KBU) berisi pesawat telepon untuk digunakan
pemakai jasa. Telepon di dalam kamar bicara umum bisa digunakan untuk
pembicaraan telepon lokal, antar wilayah,interlokal(SLJJ), maupun sambungan
langsung internasional. Biaya pemakaian jasa telekomunikasi dibayar langsung di
tempat oleh konsumen sesuai tarif pulsa yang berlaku ditambah tarif pelayanan.
pada saat ini posisi kedudukan wartel telah meredup dengan perkembangan
teknologi yang semakin maju.
b)
Warung
Internet
Warung Internet atau Watnet
yang tenggah marak saat ini adalah contoh dari pengaruh internet bagi
masyarakat, selain sebagai tempat mendapatkan informasii dapat juga sebagai
sarana komunikasi melalui internet. Warnet pun kin sudah banyak dan dapat
dengan mudah diakses oleh masyarakat.
c)
E-Commerce
E-Commerce adalah kegiatan
jual bel secara electronik melalui jaringan internet. Kegiatan e-commerce
memudahkan masyarakat dalam memasang iklan, memasarkan barang jualannya,
membeli barang dan memalkukan pemesan serta memudahkan mendapatkatkan informasi
tentang barang yang diinginkan. E-commerce dapat diakses secara luas diseluruh
dunia, prosesnya pun mudah dan tidak tergantung pada ruang dan waktu, siapa
saja dapat menggunakannya dimana saja dan kapan saja.
b.
Keamanan
Layanan telematika juga
dimanfaatkan pada sektor–sektor keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh
Polda Jatim yang memanfaatkan TI dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan
terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan atau
laporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120. Selain itu juga
telah dilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas. Polda
Jatim memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id, untuk bisa melayani
masyarakat melalui internet. Hingga kini masih terus dikembangkan agar dapat
secara maksimal melayani masyarakat. Bahkan Badan Reserse dan Kriminal
(Bareskrim) Polda Jatim sudah banyak memanfaatkan fasilitas website ini dan
sangat bermanfaat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi dan lebih
mudah dalam memantau setiap perkembangan kasus atau laporan, baik laporan dari
masyarakat maupun laporan internal untuk Polda Jatim sendiri. Bukan hanya
penanganan kasus kejahatan semata, tapi juga termasuk laporan terkait lalu
lintas, intelijen, tindak pidana ringan (tipiring) di masyarakat, pengamanan
untuk pemilu, termasuk laporan bencana alam. Masyarakat juga bisa menyampaikan
uneg-uneg atau opini mengenai perilaku dan layanan dari aparat kepolisian
melalui email atau website.
Contoh layanan keamanan lainnya yaitu:
a) navigation assistant.
b) weather,stock
information.
c) entertainment and M-commerce.
d) penggunaan
Firewall dan Antivirus
c.
Context-aware dan event base
kemampuan layanan network
untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari
pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang
sesuai dengan parameter-parameter itu.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware
menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
a)
The
acquisition of context (Perolehan Konteks)
Hal ini berkaitan dengan
pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan,
sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor
lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi
tersebut.
b)
The
abstraction and understanding of context (Abstraksi dan pemahaman konteks)
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih
berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu
konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan
sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
c)
Application
behaviour based on the recognized context (Tingkah laku aplikasi)
Bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah
lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya
memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem
d.
Perbaikan
sumber
Layanan perbaikan sumber
yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM
telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan
telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik,
dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan
masyarakat pada umumnya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang
telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan
SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan
informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal. Contohnya :Yellow pages
service.
Sumber :