PEMUDA dan SOSIALISASI
A. PENDAHULUAN
Pemuda dan sosialisasi merupakan suatu
ikatkan yang saling berhubungan dikehidupan sehari-hari dalam ruang lingkup
pergaulan dikalangan mahasiswa .Pemuda dan sosialisasi adalah pengaruh besar
membawa perubahan yang lebih baik lagi tuk negara nya dan kemajuan teknologi
yang ada .Ada nya kemerdekaan Indonesia 1945 dan sumpah pemuda adalah contoh
bukti kegigihan dan semangat jiwa seorang pemuda tanpa pemuda tidak adaya
pembrotakan tuk mengusir penjajah , kemerdakaan hasil dari perjuang bangsa
Indonesia salah satu yaitu pemuda kita yang terkenal seperti Boedi Utomo dan
masih banyak pemuda yang rela berkorban demi negera nya .Pemuda dan sosialisasi
tidak selapas dari satu sama lain , selengkap nya mari kita ulas kembali apa
itu pemuda dan sosialisasi ?
- PENGERTIAN PEMUDA
Princeton
mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of
life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young
or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a
young person”.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemuda adalah sebuah kehidupan yang berdiri direntang masa kanak-kanak dan masa dewasa dimasa inilah seorang pemuda bersifat labil, kontrol emosi dan kstabilan pendirian masih bisa dipengaruh oleh pihak luar. Seorang pemuda mempunyai ciri yang khas yang menggambarkan seperti apa ia terlihat yang menunjukkan kepribadiannya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemuda adalah sebuah kehidupan yang berdiri direntang masa kanak-kanak dan masa dewasa dimasa inilah seorang pemuda bersifat labil, kontrol emosi dan kstabilan pendirian masih bisa dipengaruh oleh pihak luar. Seorang pemuda mempunyai ciri yang khas yang menggambarkan seperti apa ia terlihat yang menunjukkan kepribadiannya.
Pemuda adalah salah satu generasi penerus bangsa dalam satu
organisasi kelompok ataupun lembaga dapat terjun langsung kelingkungan
sekitarnya sebagai kaum yang memiliki rasa ingin tau yang tinggi tanpa pemuda
tidak ada berubahan seperti sekarang.
Pemuda juga memiliki peranan tertentu contoh pemuda dalam
pemberantas kasus korupsi , pemuda peduli lingkungan sekitar dan masih banyak
lagi.
- POTENSI-POTENSI PEMUDA
a.Idealis dan daya kritis : secara sosiologis generasi muda
belum mapan dalam tatanan yang ada , maka ia dapat melihat
kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan
baru.
b.dinamika dan kreatifitas.
c.keberanian mengambil resiko
d.optimis dan kegairahan semangat
e.sikap kemandirian dan disiplin murni
f.terdidik
g.keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
h.patriotismedan nasionalisme
i.sikpa kesatria
j.kemampuan kekuasaan ilmu dan teknologi.
b.dinamika dan kreatifitas.
c.keberanian mengambil resiko
d.optimis dan kegairahan semangat
e.sikap kemandirian dan disiplin murni
f.terdidik
g.keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
h.patriotismedan nasionalisme
i.sikpa kesatria
j.kemampuan kekuasaan ilmu dan teknologi.
- PENGERTIAN SOSALISASI
Macionis
:pengalaman sosial sepanjang hidup yg memungkinkan seseorang mengembangkan
potensi kemanusiannya & mempelajari pola2 kebudayaan.
Broom & Selznic :proses membangun/menanamkan nilai2 kelompok pada diri seseorang.
Broom & Selznic :proses membangun/menanamkan nilai2 kelompok pada diri seseorang.
Jadi kesimpulan saya adalah cara sosial kehidupan masyarakat
untuk berinteraksi antar individu dengan individu yang lain nya untuk saling
membutuhkan dan mengembangkan kemampuan individu tersebut agar dapat diterima
oleh masyarat.
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup
bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi
cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam
masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
- AGEN SOSIALILASI
Agen
sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi.
Ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media
massa, dan lembaga pendidikan sekolah.
Pesan-pesan
yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak selamanya sejalan satu
sama lain. Apa yang diajarkan keluarga mungkin saja berbeda dan bisa jadi
bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen sosialisasi lain. Misalnya, di
sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak merokok, meminum minman keras dan
menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba), tetapi mereka dengan leluasa
mempelajarinya dari teman-teman sebaya atau media massa.
Proses
sosialisasi akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh
agen-agen sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung
satu sama lain. Akan tetapi, di masyarakat, sosialisasi dijalani oleh individu
dalam situasi konflik pribadi karena dikacaukan oleh agen sosialisasi yang
berlainan.
1. Keluarga (kinship)
Bagi
keluarga inti (nuclear family) agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara
kandung, dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama-sama
dalam suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem kekerabatan
diperluas (extended family), agen sosialisasinya menjadi lebih luas karena
dalam satu rumah dapat saja terdiri atas beberapa keluarga yang meliputi kakek,
nenek, paman, dan bibi di samping anggota keluarga inti. Pada masyarakat
perkotaan yang telah padat penduduknya, sosialisasi dilakukan oleh orang-orabng
yang berada diluar anggota kerabat biologis seorang anak. Kadangkala terdapat
agen sosialisasi yang merupakan anggota kerabat sosiologisnya, misalnya
pramusiwi, menurut Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem
keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam
ligkugan keluarganya terutama orang tuanya sendiri.
2. Teman pergaulan
Teman
pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan manusia
ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain
dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula
memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh
teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan
dalam membentuk kepribadian seorang individu.
Berbeda
dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan hubungan tidak sederajat
(berbeda usia, pengalaman, dan peranan), sosialisasi dalam kelompok bermain
dilakukan dengan cara mempelajari pola interaksi dengan orang-orang yang
sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam kelompok bermain, anak dapat
mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-orang yang kedudukannya
sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai keadilan.
3. Lembaga pendidikan formal (sekolah)
Menurut
Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis,
dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai
kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan
(specificity). Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang
tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar
tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
4. Media massa
Yang
termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak (surat kabar, majalah,
tabloid), media elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh
media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh:
Penayangan acara SmackDown! di televisi
diyakini telah menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam beberapa
kasus.
Iklan produk-produk tertentu telah
meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.
Gelombang besar pornografi, baik dari
internet maupun media cetak atau tv, didahului dengan gelombang game eletronik
dan segmen-segmen tertentu dari media TV (horor, kekerasan, ketaklogisan, dan
seterusnya) diyakini telah mengakibatkan kecanduan massal, penurunan
kecerdasan, menghilangnya perhatian/kepekaan sosial, dan dampak buruk lainnya.
Agen-agen lain
Selain
keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media massa, sosialisasi juga dilakukan
oleh institusi agama, tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan
lingkungan pekerjaan. Semuanya membantu seseorang membentuk pandangannya
sendiri tentang dunianya dan membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang
pantas dan tidak pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus, pengaruh-pengaruh
agen-agen ini sangat besar.
- Tipe Sosialisasi
Agar sosialisasi dapat berjalan lancar, tertib dan berlangsung terus menerus
maka terdapat dua tipe sosialisasi yaitu formal dan informasi.
- Formal, sosialisasi ini terbentuk melalui lembaga yang dibentuk oleh pemerintah dan masyarakat yang memiliki tugas khusus dalam mensosialisasikan nilai, norma dan peranan-peranan yang harus dipelajari oleh masyarakat.
- Informal, sosialisasi ini terdapat dalam pergaulan sehari-hari yang bersifat kekeluargaan.
- Jenis Sosialisasi
- Sosialisasi Primer Yakni Sosialisasi pertama (dini) yang diterima oleh seseorang dari linngkungan keluarganya.
- Sosialisasi Sekunder Merupakan kelanjutan dari sosialisasi primer.
Jadi pemuda dan sosialisasi adalah
hubungan sosial yang tidak lepas dari kehidupan dalam bermasyarakat mulai dari
rumah yaitu keluarga kita sendiri sampai kegiatan diluar merupakan saling
terikatan. Tanpa pemuda tidak akan ada pembaruan , tanpa sosilisasi tidak ada
nya proses sosial dikalang masyarakat ataupun didunia. Tapi tidak lupa semua
itu terjalin berkat ada nya usaha dan kerja keras menjadi lebih baik lagi.
Manusia tak akan pernah puas tidak salah nya selalu ada yang berubah dalam diri
nya dan lingkungan sekitar.
B. DAFTAR PUSTAKA
Nama : ANDINI EKA PAWITRI
Kelas :1KA20
NPM : 10112799